Bawang Putih - Catatan lapangan 1
Pada hari senin tanggal 27 Juni 2023, waktu itu jam menunjukkan pukul 02.00 siang,dibarengi hujan meski sebentar. Aku dan Haamid berencana ingin mengunjungi rumah warga Karangdawa. Tidak hanya sekadar bertamu atau bersilaturahmi, tapi menyengaja berpatisipasi untuk ikut kegiatan warga. Kali ini kami berdua membantu Bu Tina mengupas kulit bawang putih.
Sebelumnya kami tidak mengenal Bu Tina,Di sepanjang perjalanan, Hampir setiap rumah yang berjejer banyak kutemui ibu-ibu yang sedang mengupas kulit bawang putih. kami hanya iseng memilih salah satu rumah mana yang akan dipilih untuk mengikuti aktivitas pemilik rumahnya. Melihat pemandangan Bu Tina sedang mengupas kulit bawang putih di teras rumah, kami berhenti dan turun dari motor, kemudian berkenalan dan mengutarakan maksud kedatangan kami. Rumah yang kami kunjungi tepatnya berada di sebelah Posyandu, rumah milik Pak Acong ketua RT dan adik kandung dari bu Tina.
Segera kami ikut membantu mengupas kulit bawang putih ditemani oleh Pak Acong yang sedang duduk santai di depan pintu rumah dengan sebatang rokok yang menyala di sela-sela jemarinya.
Sembari membantu mengupas kulit bawang putih, kami berbincang santai dengan bertanya serta menggali informasi seputar bawang putih dan keseharian Bu Tina maupun Pak Acong.
Dalam sehari bisa menghabiskan berapa karung ?
Dalam sehari bu Tina mampu mengupas dua karung kulit bawang putih. Bawang putih ini dikupas dan kemudian disortir. Pensortiran tersebut dilakukan untuk memisahkan mana yang berkualitas bagus dan mana yang tidak.
Dihargai berapa dalam satu karung bawang putih yang sudah melalui pensortiran?
Dua karung bawang putih yang sudah bersih dan disortir dihargai sebesar Rp 4.000,- Bawang putih ini kemudian diserahkan pada Bos. Bawang putih yang tidak berkualitas baik seperti boleng dan matang akan dijual kembali oleh bu Tina.
Bagaimana dengan kulit sisa pengupasan bawang putih ?
Bu Tina menuturkan bahwa kulit bawang tersebut dapat dijual kembali dengan harga seribu tiap kilonya. Selain dijual, kulit bawang putih juga dapat dimanfaatkan sebagai pakan ternak (kambing).
Sebagai buruh kupas bawang putih, Rupanya bu Tina juga memiliki pekerjaan menjadi pembantu di perum sebrang jalan tol. Ia berangkat pada jam 8 pagi dan pulang pada pukul 4 sore. Setelah pulang dari pekerjaannya, ia langsung mengupas kulit bawang putih. Terkadang pengupasan kulit bawang putih ini juga ia lakukan sampai waktu malam.[]
*) Penulis adalah mahasiswa IAIN Syekh Nurjati Cirebon jurusan Akidah Filsafat Islam yang menjadi relawan di Wangsakerta